Daftar Isi
Pembangkit Listrik di Indonesia meskipun tidak semodern di negara-negara maju, namun sudah memiliki perkembangan yang cukup baik hingga saat ini. Karena Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah maka potensi sumber tenaga listrik di Indonesia juga besar dan melimpah. Seperti sumber energi listrik yang terbarukan diantaranya angin, panas bumi, energi surya, dan bio massa. Energi terbarukan ini masih menjadi alternatif dalam sumber pembangkit listrik d Indonesia.
Sumber daya alam yang melimpah ini jika dikelola dengan baik, maka akan mengurangi ketergantungan impor bahan baku sebagai energi pembangkit listrik. Sumber energi terbarukan ini juga sangat ramah lingkungan, namun saat ini pengelolaan yang kurang maksimal menjadikan sumber energi ini tersisihkan.
Perkembangan yang sudah terlihat meskipun belum maksimal adalah energi surya dan bio massa. Jika kedua sumber energi ini dikembangkan lebih besar, maka kedua pembangkit listrik ini akan bisa menjadi pengganti pembangkit litrik tenaga fosil yang tidak bisa diperbaharui. Trus, selama ini pembangkit listrik apa saja yang sudah di miliki di Indonesia ? Mari selengkapnya kita sama-sama cek ulasan di bawah ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
sumber : https://www.borneonews.co.id/
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terbesar di Indonesia berada di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini berbasis batu bara yang memiliki total kapasitas sebesar 2 X 1.000 MW. Pada PLTU terbesar di Indonesia ini menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC).
Proses sederhana dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini adalah dengan memanfaatkan energi uap yang telah dihasilkan dari kenirja pompa air yang telah meyatu dengan batu bara dan minyak. Hasil dari pemanasan ini akan dibakar untuk disemprotkan menjadi energi uap. Sehingga energi ini mampu menggerakkan turbin generator yang akhirnya nanti menghasilkan energi listrik yang disimpan di generator. PLTU ini salah satu pembangkit listrik yang cukup berbahaya, karena energi uap ini sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
sumber : https://www.cnnindonesia.com/
Penyebab Indonesia tidak mungkin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah Indonesia tetap harus impor uranium, meskipun Indonesia memiliki uranium, karena uranium Indonesia tidak ekonomis. Hal ini dunia tidak akan mengizinkan Indonesia mengimpor uranium karena riskan dibuat senjata nuklir seperti Iran. Selain itu Indonesia merupakan wilayah rawan gempa sehingga beresiko tinggi.
Namun, sebagai pengetahuan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan kami sedikit gambaran besarnya. PLTN dalam proses menghasilkan energi listrik dengan cara memanfaatkan pembelahan inti uranium dalam sebuah reaktor nuklir agar dihasilkan daya listrik. PLTN ini mengubah mengubah energi panas yang dihasilkan dari reaktor nuklir menjadi energi mekanik. Sebenarnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini merupakan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik yang memanfaatkan batu bara, minyak, gas dan lain-lainnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
sumber : https://finance.detik.com/
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia memiliki potensi mencapai 207,8 Gigawatt (GW). Namun pemanfaatan saat ini masih kurang maksimal sehingga baru mencapai 0,15 Gigawatt peak (GWp). Sistem dalam PLTS sederhananya adalah pemanfaatan energi panas matahari yang disimpan dalam baterai atau aki. Kemudian energi panas ini bisa menjadi listrik dan bisa digunakan dalam rumah tangga. PLTS ini sangat ramah lingkungan. Selain itu PLTS juga hemat dan efektif karena di Indonesia beriklim tropis yang banyak disinari oleh matahari sepanjang tahun. Namun PLTS ini masih menjadi energi listrik alternatif yang banyak dipasang di rumah tangga.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
sumber : https://www.beritasatu.com/
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Gorontalo memiliki kapasitas 100 megawatt (MW). PLTG ini berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato yang beoperasi pada akhir Desember 2015 yang di bangun dari sinergi antara PLN dengan PT PP (Persero) dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.
PLTG ini dalam menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan tenaga gas untuk menggerakkan turbin pada generator, yang selanjutnya akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sumber energi gas ini memiliki tekanan yang sangat kuat dan mampu menghasilkan energi listrik dalam kapasitas besar sehingga bermanfaat untuk kehidupan manusia sehari-hari.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
sumber : https://diklat-indonesia.com/
Tenaga air ini sering kita jumpai di Indonesia karena di Indonesia terdapat banyak sungai dengan arus air yang besar. Sehingga hal ini dimanfaatkan sebagai PLTA. Cara kerja PLTA adalah pertama membendung air dari sungai sehingga arus air ini bisa digunakan untuk memutar turbin generator dengan stabil. Di generator inilah energi listrik disimpan dan di alirkan ke seluruh rumah-rumah dan gedung-gedung. Jenis pembangkit inilah yang paling ramah lingkungan dan hemat. Secara geografi, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan tenaga air ini hingga 80% bahkan bisa 100%. Karena PLTA ini sudah dibangun sejak penjajahan Belanda pada tahun 1925.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
sumber : https://www.liputan6.com/
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memanfaatkan panas uap bumi yang berasal langsung dari perut bumi untuk menggerakkan turbin. Karenanya, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Uap panas dari titik bumi tersebut nantinya digunakan sebagai sumber penggerak turbin generator mesin.
PLTP umumnya mirip dengan PLTU, hanya saja biaya operasionalnya lebih murah karena tidak perlu membeli bahan bakar. Lokasi PLTP di wilayah pegunungan bertujuan untuk mendapatkan energi alam yang berkualitas tinggi. Di Indonesia, PLTP efisiensinya sebesar 80 persen, mengingat bahwa Indonesia memiliki jumlah gunung berapi yang banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM)
sumber : https://energyworld.co.id/
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) dalam prosesnya dengan memanfaatkan bahan organik dari hasil proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Biomassa bisa berasal dari tanaman, pepohonan, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Proses menjadi energi listrik pada PLTBM dimulai dari biomassa yang diubah menjadi bahan bakar. Caranya membakar biomassa ini sampai menjadi yang mampu menghasilkan energi listrik. Energi biomassa termasuk energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Nah, dari ketujuh pembangkit listrik di atas yang belum terwujud adalah PLTN, karena butuh biaya besar dan resiko besar. Sebenarnya masih ada lagi sumber energi potensial yang bisa dimanfaatkan di Indonesia, yaitu enegi pasang surut. Energi ini memanfaatkan pasang surut air laut sebagai sumber untuk menghasilkan energi listrik. Energi ini masuk kategori energi terbarukan dan sangat murah. Pemanfaatan energi ini masih dalam tahap penelitian tempat yang tepat dan biaya yang besar dalam instalasinya.
Selain energi pasang surut, ada lagi sumber energi yang serupa dengan memanfaatkan laut., yaitu energi gelombang. Energi gelombang dilakaukan dengan memanfaatkan gelombang laut yang pasang. Pada sisitem ini sangat ramah lingkungan dan energi ini terbarukan. Namun, untuk pelaksanaannya butuh instalasi yang sangat mahal untuk membangun reaktornya. Kelemahan yang masih diteliti juga adalah besaran ombak yang tidak stabil.