Pandangan di masyarakat hingga sampai saat ini masih memiliki pandangan, bila menggunakan pulsa listrik jauh lebih mahal dibandingkan pakai meteran listrik biasa alias pasca bayar. Mari kita buktikan, kemudahan apa saja yang didapat pelanggan bila menggunakan sistem pulsa listrik, yakni:
1.Bisa kontrol pemakaian listrik setiap hari.
2.Pulsa listrik mau habis, pelanggan mudah belinya ada di minimarket, mesin ATM, maupun mobile dan internet banking.
3.Tak ada lagi cerita kesalahan pencatatan meteran listrik oleh petugas, yang bisa merugikan pelanggan maupun PLN sendiri.4.Sistem tak bisa dibobol. 20 angka digit pulsa listrik hanya bisa diisi ke meteran listrik sendiri, tidak bisa diisikan ke meteran lain.
Kelemahan Listrik Prabayar :
1.Jika pulsa listrik habis di waktu yang tidak terduga Anda harus siap voucher cadangan, Bisa saja saat membutuhkan listrik pulsa habis dan listriknya mati. Tetapi ada alarm pemberitahuan ketika listrik tinggal 10 kwh.
2.Sering bermasalah saat akan mengisi ataupun membeli, banyak kasus jaringan internet sedang down, maka Anda harus menunggu sementara listrik di rumah Anda sudah mati.
3.Meteran lebih sensitif dan mudah rusak.
Penyusutan pulsa token jauh lebih besar. Sengaja saya bikin survei perbandingan secara valid. Saya punya 2 rumah yang dayanya sama 1.300 VA. Yang satu pakai token, yang satunya meteran manual. Tingkat pemakaian semuanya juga sama. Setelah dihitung per akhir bulan, terjdi perbedaan biaya berkisar Rp 250-300 ribu. Token jauh lebih besar. Dan ini sudah lama bayak dikeluhkan para konsumen lain.
Lebih Hemat Mana ? Jika bicara lebih hemat mana, keduanya memiliki plus minusnya masing-masing. Pada layanan prabayar PLN menyediakan pilihan nilai token bebas atau fleksibel mulai dari Rp 20.000 s/d Rp1 Juta. Selain tagihan utama terdapat beberapa biaya tambahan seperti biaya administrasi sebesar Rp1.600 – Rp3.000, sesuai ketentuan bank yang bekerja sama dengan PLN.
Ditambah lagi dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari pemerintah daerah. untuk Jakarta, PPJ sebesar 2,3 persen dari TDL, atau sebesar Rp3.171. Kedua jenis layanan ini masing-masing dikenai biaya yang sama.
Kami mencoba membuat ilustrasi tagihan listrik dengan layanan prabayar dan pascabayar agar Anda bisa membandingkan mana yang lebih hemat. Kami mengutip ilustrasi tagihan ini dari Tempo.co.
Misalnya, dalam satu rumah tangga bertarif R-1 TR (1.300 Kilovolt Ampere (kVA)) penggunaan listrik sebulan mencakup:
Pemakaian Listrik Besaran Lama Pemakaian kWh/hari1 Seterika 350 watt 2 jam/hari 0,70 kWh/hari1 Pompa air 150 watt 3 jam/hari 0,45 kWh/hari1 Kulkas 100 watt 6 jam/hari 0,60 kWh/hari1 Televisi 20″ 110 watt 6 jam/hari 0,66 kWh/hari1 Rice cooker 300 watt 2 jam/hari 0,60 kWh/hari6 Lampu hemat energi 20 watt 6 jam/hari 0,72 kWh/hari4 Lampu hemat energi 10 watt, 6 jam/hari 0,24 kWh/hariJumlah Kebutuhan Listrik per Hari 3,91 kWh/hariApabila menggunakan layanan pascabayar jumlah kebutuhan listrik per bulannya adalah : 3,91 kWh x 30 hari = 117,30 kWh. TDL golongan R-1 TR adalah Rp 1.352 per kWh. Berarti tagihan listrik untuk satu bulannya (Rp 1.352×117,35 kWh) = Rp 158.589.
Jumlah ini masih harus ditambah dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari pemerintah daerah. Untuk Jakarta, PPJ sebesar 2,3 persen dari TDL, atau sebesar Rp 3.171 dan biaya administrasi PPOB yang berfariasi dari Rp 1.600-Rp 5.000.
Jadi pelanggan perlu membayar Rp 158.589 + Rp 3.171+Rp 2.000 = Rp 163.760 guna membayar tagihan listrik pascabayar.
Sedangkan dengan layanan prabayar listrik dibayar bertahap dengan pembelian sebanyak 3 kali jadi pelanggan harus mengeluarkan: Rp 100.000 (setara dengan 70,1 kWh), Rp.50.000 (setara dengan 33,1 kWh), dan Rp 25.000 (setara dengan 14,1 kWh).
Maka jumlah tagihan yang harus dibayar dengan tambahan dari PPOB dan PPJ per pembelian pulsa. adalah Rp 100.000+Rp 50.000+Rp 25.000= Rp 175.000.
Manakah yang lebih hemat? Jawabannya adalah kembali lagi pada kebutuhan listrik setiap rumah tangga. Pada dasarnya hemat tidaknya tagihan tergantung bagaimana Anda memanfaatkan energi semaksimal mungkin.
Jika dengan pascabayar, Anda tidak dapat mengatur kebutuhan listrik rumah tangga dengan prabayar Anda bisa mengontrol sendiri kebutuhan listrik rumah tangga. Apabila menggunakan prabayar lebih boros Anda mungkin harus memperhatikan kembali kebutuhan listrik di rumah.