Bagi sebagian pelanggan listrik prabayar yang tidak terlalu perhatian terhadap token yang mereka beli, namun ada juga yang sangat jeli dan sangat perhitungan. Bagi pelanggan PLN yang jeli, mereka akan bertanya-tanya dengan perolehan kwh yang telah mereka beli. Ketika ada pelanggan listrik prabayar lain yang membeli token dengan daya dan nominal yang sama dengan mereka, namun kwh yang diperolehnya berbeda dengan yang mereka peroleh.
Bagi pelanggan PLN yang mempertanyakan hal itu sebaiknya mempelajari dahulu perbedaan itu. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perbedaan perolehan Kwh padahal daya dan nominal pembelian token sama.
Berikut faktor-faktor penyebabnya :
1.Biaya PPJ (Pajak Penerangan Jalan )
Setiap kota atau daerah berbeda-beda prosentase biayanya. Besarannya sesuai dengan perda masing-masing. Jadi PPJ inilah yang salah satu faktor perolehan Kwh berbeda dalam pembelian, jika prosentase PPJ besar maka akan semakin sedikit perolehan Kwh yang didapat.
2.Biaya Admin Bank
Biaya admin bank tidak masuk dalam nominal pulsa listrik, artinya admin bank adalah biaya tambahan selain biaya pulsa tersebut. Misalnya pulsa listrik seharga 50 ribu dengan biaya admin bank 2 ribu, maka pulsa listrik 50 ribu harganya 52 ribu. Sejak bulan Oktober 2015 biaya admin bank diluar biaya pulsa listrik, dan biaya admin bank berbeda setiap bank.
3.Biaya Materai
Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dan PP Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarannya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan bea Materai.
Biaya materai adalah salah satu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang masuk kedalam kas penerimaan negara pada Kementerian Keuangan.
Tidak semua transaksi pulsa listri dikenai biaya materai, hanya transaksi diatas 250 ribu akan dikenai biaya materai. Pembelian pulsa listrik mulai dari 250 ribu sampai 1 juta maka biaya materainya 3000 / transaksi pembelian pulsa listrik. Kemudian pembelian pulsa listrik 1 juta ke atas akan dikenai biaya materai 6000 / transaksi pembelian pulsa listrik.
Jadi semakin besar pembelian pulsa listrik maka semakin berkurang perolehan Kwh yang didapat karena dipotong untuk biaya materai.
4.Biaya PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
Kalau biaya materai untuk semua golongan yang melakukan transaksi berdasarkan syarat-syarat yang sudah diatur. Tetapi untuk PPN ini berlaku pada rumah tangga golongan R2, yaitu golongan dengan daya listrik 3500 VA ke atas.Untuk golongan dibawahnya tidak dikenakan biaya PPN.
5.Tarif Tenaga Listrik
Tarif tenaga listrik atau tarif dasar listrik ini PLN memiliki 2 golongan tarif, yaitu tarif subsidi dan tarif non subsidi. Jadi perbedaan tarif inilah yang membuat perbedaan dari perolehan pembelian Kwh listrik. Jika pelanggan memiliki tarif subsidi maka perolehan Kwh akan semakin besar dari pada golongan non subsidi.
Setelah mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan perolehan jumlah Kwh listrik, maka pelanggan listrik prabayar diharapkan tidak bertanya-tanya lagi kenapa perolehan kwh berbeda ketika melakukan pembelian pulsa listrik. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul biasanya disebabkan oleh harga tarif listrik yang mahal, ketidakadilan dalam pemberian subsidi listrik karena tolok ukurnya masih dalam bentuk fisik. Padahal pelanggan yang memiliki rumah dengan bangunan yang baik belum tentu memiliki penghasilan yang baik pula. Hal-hal seperti inilah yang membuat pelanggan semakin berat dengan adanya kenaikan tarif listrik. Semoga di 2019 nanti muncul pemimpin baru yang baik dan bisa merubah keadaan lebih baik dan berkeadilan.